CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Sabtu, 18 Oktober 2008

Kisah Nabi Isa AS

a. Kelahiran Nabi Isa AS

Nabi Isa lahir di kota Betlehem atau palestina pada tahun 622 sebelum Masehi. Nabi Isa adalah putra dari Maryam. Kakeknya bernama Imran yaitu sebuah tokoh Bani Israil. Sejak Imran meninggal, Maryam diasuh oleh Nabi Zakaria di lingkungan Baitul maqdis. Selama hidupnya diisi dengan beribadah kepada Allah SWT dan tidak pernah berhubungan dengan laki-laki.
Suatu ketika, Malaikat Jibril diutus Allah SWT untuk memberi kabar bahwa Maryam akan mengandung dan melahirkan seorang laki-laki. Mendengar berita itu, Maryam merasa bingung dan bertanya: "Mungkinkah aku mempunyai seorang anak sedang aku beluam bersuami?" Malaikat Jibril pun menjelaskan bahawa tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah. Jika Allah menginginkannya, maka akan terjadi karena Allah maha Kuasa.
Berita yang disampaikan jibril pun benar dan Maryam pun mengandung. Melihat Maryam hamil tanpa suami, orang-orang mencemohnya, ddan menuduhnya sebagai wanita yang hina. Maryam merasa malu, tapi ia sabar dan pasrah engan semua kehendak Allah. Untuk menghindari ejekan ejekan orang, Maryam pun meninggalakan Baitul Maqdis dan pergi ke kampung asalanya di desa Annasirah. Ketika waktu melahirkan tiba, Marayam pun meninggalkan rumah untuk mencari tempat yang sepi dan jauh dari keramaian. Ia berhenti di sebuah pohon dan melairkan bayi laki-laki. Sesuai petunjuk Jibril, bayi itu dikasih nama Isa Al-Masih.
Tempat lahirnya Nabi Isa AS di beri nama Bait Al-lahmi atau dikenal dengan nama Bait Lehem. Orang-orang kini menyebutnya dengan Betlehem.
Setelah melahirkan, Maryam pun pulang bersama putranya. Orang-orang pun kembali mencomohnya dan menuduhnya sebagai anak haram. Mereka menynyakan bagaimana bisa melahirkan bayi tanpa suami. Maryam pun tetap diam. Namun karena didesak, Maryam pun memberi isyarat kepada orang-orang agar menyanyakan langsung kepada bayinya. Orang-orang pun heran dan berkata: "Bagaimana mungkin kami dapat berbicara dengan seorang bayi yang masih ayunan?" Dengan kekuasaan Allah, Nabi Isa AS menjawab, sebagaimana yang dijelaskan di dalam al-quran:
Qala inni abdullahi ataniyal wa ja alani nabbiya
"Berkata Isa: "Sesungguhnya aku hamba ini Allah. Dia memberiku Al-kitab (injil) dan dia menjadikan aku seorang Nabi. "(Q.S. Maryam:30)

b. Nabi Isa AS Diankat menjadi rasul

Nabi Isa AS tumbuh menjadi anak yang baik. Teman-temannya mengenal dirinya sebagai anak yang taat beribadah, hormat pada orang tua, penyabar, cerdas, dan suka menolong. Teman-temannya pun sangat senang kepadanya.
Ketika Nabi Isa aS berusia 30 tahun, Allah mengangkatnya menjadi Rasul. Saat itu, ia bersama ibunya sedangg berada di sebuah gunung bernama Zairun. Tiba-tiba Malaikat Jibril datang membawa wahyu dari Allah dan memberi kabar bahwa dirinya diangkat menjadi seorang rasul.
bersambung di halaman 33

0 komentar: